Rabu, 10 Maret 2010

Materi Kuliah CMS (Content Management System)


PENDEKATAN KNOWLEDGE MANAGEMENT: PENGEMBANGAN E-LEARNING

Secara umum knowledge management meliputi dua bagian utama yaitu proses-proses yang dalam pengetahuan itu sendiri dan elemen-elemen penopang, seperti orang dan teknologi. Proses-proses dalam knowledge management merupakan pendekatan yang tepat untuk dijadikan sebagai landasan pengembangan e-learning, karena proses-proses itu sendiri yang terjadi dalam proses pembelajaran. Banyak pakar mengajukan proses-proses yang terdapat dalam knowledge management. Dan dalam tulisan ini digunakan sesuai definisi yang diajukan sebelumnya yaitu Knowledge Management (KM) dapat didefiniskan sebagai satu set (himpunan) intervesi orang, proses dan tool (teknologi) untuk mendukung proses pembuatan, pembauran, penyebaran dan penerapan pengetahuan.

Pembuatan pengetahuan adalah proses perbaikan atau penambahan potongan-potongan pengetahuan tertentu selama proses pembelajaran terjadi melalui pengalaman. Pembauran pengetahuan merupakan proses pengumpulan, penyimpanan dan penyortiran dari pengetahuan yang dikembangkan dengan pengetahuan yang dimiliki. Penyebaran pengetahuan adalah proses pengambilan dan pendistribusian pengetahuan untuk dipergunakan dalam proses pembelajaran yang lain. Penerapan pengetahuan merupakan proses pemanfaatan pengetahuan yang ada untuk membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi. Pengetahuan dikembangkan dalam proses pengalaman, seperti problem-solving, projek atau tugas [4]. Melalui proses-proses knowledge management ini memberikan kerangka yang menyeluruh terhadap pengetahuan itu sendiri yang menjadi sumber dalam proses pembelajaran, dan juga tentunya dalam e-learning. Pelajar (learner) dan juga pengajar (teacher) dapat melibatkan diri dalam proses daur hidup pengetahuan, dan akhirnya dapat mengikuti perkembangan pengetahuan itu sendiri untuk mencapai nilai-nilai yang lebih besar dari sebelumnya.

Perangkat lunak e-learning yang dikembangkan saat ini lebih terfokus pada satu proses knowledge management yang saling terpisah, sehingga tujuan dari proses pembelajaran untuk mencapai sasaran-sasaran yang lebih tinggi untuk pengajar, pelajar atau lembaga tidak dapat mencapainya dengan baik. LMS sebagai sistem manajemen e-learning yang ada sekarang lebih terfokus pada bagaimana menyebarkan mata pelajaran secara online kepada pelajar, meskipun beberapa LMS telah ditambahkan beberapa fungsi seperti library management, discussion forum, video conferencing. LMS tidak dapat mendukung sasaran lainnya seperti menumbuhkan wawasan yang terfokus, memanfaatkan pengalaman yang lain untuk membuat produk/sistem yang inovatif, tidak memberikan wawasan daur pertumbuhan pengetahuan. Dengan pendekatan KM untuk e-learning akan dapat dikembangkan beberapa sistem yang mempunyai tujuan yang berbeda sesuai dengan sasaran yang ditetapkan, meskipun secara teknologi akan banyak kesamaan satu sama lain. Tabel di bawah ini menjelaskan tiga tipe perangkat lunak e-learning yang dapat dikembangkan untuk mendukung proses pembelajaran secara lebih menyeluruh dengan pendekatan KM.

Tiga tipe perangkat lunak untuk mengelola proses pembelajaran saling terkait secara tujuan dan sasaran yang ditetapkan oleh lembaga, seperti dalam gambar di bawah ini.
 CMS (Content Management System)











[1] Mahnaz Moallem, “Applying Constructivist and Objectivist Learning Theories in the Design of A Web-Based Course: Implications for Practice” Educational Technology & Society, Vol. 4, No. 3, pp. 113 – 125, 2001



 

note : tugas pak Heri Juhari